Dirgahayu Republik Indonesia!!
Alangkah baiknya jika di hari peringatan kemerdekaan yang ke 67 ini saya menggunakan bahasa Indonesia dengan format Ejaan Yang Disempurnakan untuk menulis posting ini.
Alah. Ga usah pake EYD deh. Susah. Udah lama ga sekolah.
Buat orang yang ga ngerti bahasa Indonesia yang kebeneran baca posting ini, Google Translate aja yah. Dunia sudah canggih.
Okeee jadi tepat di hari ini Indonesia udah merdeka selama 67 tahun dan tiba tiba seberkas pertanyaan terbersit di dalam pikiran gue ketika gue sedang bengong: Indonesia udah merdeka selama 67 taun, kenapa hati gue ga merdeka merdeka yah?
Yap, kalau menurut definisi yang simpel, merdeka itu bisa berarti bebas dari penjajah. Ga salah, cuman dangkal aja maknanya. Ada makna yang lebih mendalam di balik satu kata ini.
Melihat balik ke pertanyaan gue sebelumnya, ini semua berarti masih ada penjajah di hati gue. Harus diakui, hati gue sudah terjajah selama kurang lebih 5 tahun lamanya. Gue sendiri mendefinisikan hati gue terjajah kalau ada pendatang yang udah menetap lebih dari 2 bulan dan bertindak semena menanya. (definisi masing masing deh yah, males jelasin) Sebenernya si penjajah ini ga 5 tahun bener bener ngejajah soalnya banyak pendatang dan satu penjajah lainnya yang sempet menjajah gue. Mungkin aja si penjajah satu ini sembunyi di celah celah yang ga keliatan dan mulai menjajah lagi setelah melihat si penjajah baru tersebut pergi. Ga bisa aja liat orang merdeka.
Mungkin seperti inilah skenario yang terjadi:
Sebut saja di penjajah 5 taun penjajah M dan penjajah satunya sebagai penjajah N
Setting: Hutan di pegunungan terjal dengan banyak tebing tebing yang curam
prajurit penjajah M 1: komandan, sepertinya prajurit dari penjajah N sudah diusir dan menyerah!
komandan penjajah M : apa kamu yakin?
prajurit penjajah M 1: sangat yakin komandan!
prajurit penjajah M 2: komandan, apa sekarang saatnya kita keluar dari persembunyian kita?
prajurit penjajah M 1: dan kembali menjajah?
komandan penjajah M: hmmm..baiklah para prajurit. sekarang panggil kembali pasukan dan kita beraksi.
prajurit penjajah M 1 &2: siap komandan!!
*tidak lama kemudian batalyon udara, darat, dan lautan datang dan penjajahan dimulai kembali*
Begitulah ceritanya kira kira mengapa hati gue bisa terjajah kembali.
Jadi kenapa ga merdeka merdeka?
Indonesia merdeka dengan memanfaatkan momen di perang dunia II saat Jepang kocar kacir karena Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak kena bom atom. Saat Jepang kocar kacir, para pemuda mendesak Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Dengan cara mendapatkan kedaulatan utuh dan kemerdekaan yang diakui, Indonesia berhasil mengusir Jepang dari tanah air dan merdeka hingga sekarang yakni tahun ke 67.
Jadi intinya, gue harus menunggu momen yang tepat saat sang penjajah kocar kacir, mendeklarasikan kemerdekaan hati gue dan mendepaknya jauh jauh dari hidup gue. Setuju pemirsa? Yes. kedengerannya gampang. Faktanya, ini paling susah banget buat dilakuin.
Mengapa??
Karena hampir 97.87% dari kita lebih memilih untuk berbicara baik baik dengan sang penjajah dengan harapan bahwa sang penjajah akan terbuka hatinya untuk berpihak pada sang terjajah dan tetap tinggal di sana dengan status bukan sebagai penjajah tetapi sebagai warga negara dengan satu hati. Pilihan ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan karena 80% penjajah malah akan balik menyakiti dan menganiaya dengan lebih keji daripada membuka hatinya. Hal inilah yang dapat membuat penjajahan tersebut semakin terlihat kejam.
Terkadang, sebagian dari diri kita juga sebagai pihak terjajah merasa nyaman dijajah, dan tidak ingin sang penjajah pergi, apalagi menjadi warga negara lain. (Hanya ada pada penjajahan hati. Kalau benar benar terjadi pada penjajahan nyata, dunia sudah gila.)
Buat gue sendiri, sepertinya kasus yang terakhir lebih cocok menggambarkan kehidupan gue. Bego sih emang keliatannya, tapi gue tau kalau gue ga sendirian yang lagi atau pernah ngerasa begini. BEGO UNITED!!
Jadi, kapan gue bisa dirgahayu dari dirimu??
Sepertinya gue lebih senang dijajah....
G